Blogger Widgets Makalah Indonesia sebelum penjajahan :: Jejak Sejarah Blogger Widgets

Selasa, 10 Desember 2013

Makalah Indonesia sebelum penjajahan

SEJARAH INDONESIA SEBELUM PENJAJAHAN


BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah selalu melekat pada kehidupan seseorang . sejarah adalah pelajaran masa depan, pengambilan pelajaran untuk masa depan yaitu pengambilan sisi positif dan membuang sisi negative nya. Sejarah pada masing-masing individu pasti berbeda, menikuti perkembangan zaman bukan mengikuti semuanya tetapi mengikuti perkembanganya. Pembuatan sejarah dimulai dari nol besar hingga menjadi sesuatu yang berarti dari sebuah masalalu untuk masa depan. Sejarah adalah melihat kebelakang untuk masa depan.
A.    Latar Belakang Masalah
Proses perkembangan manusia dapat diketahuoi melalui dusa aliran. Pertama,aliran ilmu ilmiah mengunakan nalar logika. Kedua aliran ilmu agama yang seolah-olah nonsen (tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan. Penggabungan dua aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya en (tidak bisa diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan. Penggabungan dua aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya berharap penggabungan dua aliran dapat selesai dengan sempurna.
B.     Rumusan Masalah
Ø  Apa itu sejarah?
Ø  Bagaimana sejarah Indonesia sebelum kedatangan penjajah?
Ø  Faktor-faktor apa yang mempengaruhi sejarah Indonesia?
C.    Tujuan
Ø  Untuk mengetahui pengertian sejarah.
Ø  Untuk mengetahui sejarah Indonesia sebelum kedatangan penjajah.
Ø  Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sejarah Indonesia.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEJARAH
Sejarah Indonesia adalah  suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman  prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (19661998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Secara geologi, wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara) merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik (lihat artikel Geologi Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua) sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum).
B.  PRASEJARAH
Secara  umum  kepulauan  Indo-Melayu  memiliki dua tipe populasi: yang pertama bermukim dibagian timur kepulauan dan papua,sementara yang lain dibagian barat kepulauan dan semenanjung  Malaysia. Meskipun tipe yang  pertama  terkait  dengan keturunan Melanesia dan kaum Aborigin  Australia,tipe yang kedua memperlihatkan cirri-ciri fisik yang serupa dengan populasi Asia Tenggara daratan. Satutujuan dari bab ini adalah membahas alas an terjadinya pembagian ini. 
        Keyakinan umum para antropolog adalah para hominid berevolusi dari Ardipitecus ramidus,
Suatu moyang Afrika dari Australopitekus. Sekitar empat juta tahun lampau, terbukanya celah lembah Afrika membentuk lahan yang lebih kering dan kurang berhutan diwilayah Afrika timur, Ardipithecus ramidus bermukim pada wilayah baru yang lebih menyenangkan ini dan berkembang perlahan menjadi hominid yang meyebar ke seluruh dunia, sementara mereka yang  tetap tinggal di hutan yang berada di bagian barat celah lembah berevolusi kedalam cabang  primate sipanse.
        Meskipun sangat mumkin bahwa hominid menyebar  disemua wilayah Asia Tenggara, fosil-fosil tertua sementara ini hanya diketemukan di Jawa  dan Cina. Dari semua ini, yang paling terkenal adalah fosil Meganthropus dan  Pithecantropus  Erektus  [juga  dikenal  sebagai  Manusia  Jawa]  yang termasuk subspecies Homo erektus . Fosil ini diketemukan pada 1891 di situs trinil [Jawa Timur] oleh Eugene Dubois.        
        Situs sangiran, berlokasi di sebuah anak sungai Bengawan Solo,Jawa Timur, menawarkan cadangan fosil manusia yang sangat hebat. Lembah tersebut, yang telah digerus oleh erosi  Sungai Cemoro menghadirkan strata sedimen yang melingkupi priode Pliocene  dan Holocene. Sendimen-sendimen mengandung fosil-fosil  hominid paling awal yang diketemukan di Jawa, juga beberapa macam peralatan  hidup. Analisis karbon dari tulang-tulang fosil ini menunjukkan bahwa situs tersebut telah dihuni antara 1.7 dan 0.5 tahun lampau.
 Fosil yang termuda ditengarai berumur   kurang lebih 150.000 tahun dan mewakili suatu  bentuk evolusi dari  Homo erectus, juga dikenal sebagai  Manusia Solo. Peralatan dari batu yang diperkirakan peralatan para Homo erectus ini diketemukan di situs Sambungmacan dan ngandong.
        Banyak peralatan dari batu juga diangkat dari situs-situs fosil lainnya. Pada 1930-an, R Von Koenigswald menemukan artifak batu dalam jumlahbesar didaerah Sungai Bengawan Solo Hulu,yang telah digolongkan termasuk dalam suatu kebudayaan Paleolitikum, dikenal sebagai barang-barang  kerajinan Pacitan. Barang-barang  ini bisa ditelusuri berasal dari periode Pleistocene akhir [kira-kira 50.000 tahun lampau]  dan mendukung bukti bahwa adanya suatu populasi local, fosil yang diketemukan di Wajak [manusia Wajak] dianggap subspecies dari Homo sapiens. Situs-situs lain menunjukkan bukti bahwa barang-barang ini diketemukan merata diseluruh Asia Tenggara,Cina dan India.
 Selama priode Paleolithikum, Secara Kasar kita bisa membedakan dua budaya melalui tipe  peralatan  yang mereka gunakan:
1)          Budaya Kapak Batu belah [flake].
2)          Budaya Kapak Tangan.
Barang-barang ini dianggap sebagai suatu variasi lanjut dari hasil-hasil kerajinan Hoabinhian. Situs-situs bacsonian baru diketemukan di Vietnam dan dicirikan suatu proporsi yang besar dari peralatan yang diasah (edge-ground tools). Kebudayaan ini menandai suatu transisi antara Paleolithikum dan awal budaya Neolithikum lokal.
KERAJINAN BATU DAN BATU BELAH LANJUT(LATER PEBBLE AND FLAKE INDUSTRIES)
       
        Kerajinan ini yang berkembang di kepulauan Indo-Melayu dilar wilayah exspansi Hoabinhian, dicirikan oleh peralatan-peralatan batu smua bentuk yang sederhana tanpa disertai keteraturan apapun. Mereke di bagi menjadi kedalam banyak sub kerajinan.
KERAJINAN NIAH
        Gua Niah di Sarawak mewakili situs yang paling menarik dari kerajinan batu dan batu belah. Gua-gua ini secara berkesinambungan telah lama sekali menjadi hunian manusia, dari kira-kira 40.000 SM sampai 2.000 tahun yang lampau, dan alasan ini Gua-gua itu dieksplorasi secara mendalam oleh arkeolog antara tahun 1954 dan 1967.          
        Kerajinan Niah terutama terdiri dari peralata-peralatan yang terbuat dari batuan yang berbutiran kasar tanpa memiliki bentuk-bentuk inti yang koheren,seperti halnya spatula-spatula dan mata panah yang terbuat dari taring atau tulang mamalia yang panjang. Peralatan lain yang terdiri dari penumbuk batu dankapak-kapak batu asah(edge-ground pebble axes).
        Fosil tertua diketemukan di Niah adalah sebuah tengkorak yang berumur 40.000 tahun. Tengkorak tersebut dikubur dengan tulang-tulang lain dibawah sebuah batu besar . Kuburan yang ada menunjukkan posisi kerangka yang ditekuk seperti umumnya, dengan perkecualian beberapa buah yang duduk.
KERAJINAN TINGKAYU
       
        Nama dari kerajinan ini diambil dari nama danau Tingkayu di Sabah timur. Semua situsnya berada dekat garis pinggir kuno dari danau ini, sebelum pada 18.000 tahun yang lalu terkuras oleh sebuah sungai.Kerajinan Tingkanyu dicirikan oleh peralatan-peralatan batu yang dibuat dalam bentuk seperti pisau-pisau wali yang memiliki bentuk-bentuk meruncing, yang memperlihatkan suatu tingkat ketrampilan yang hebat.
KERAJINAN TOALI
       
        Kerajinan Toali, yang muncul kurang lebih  8000  tahun  lampau, terletak di Sulawesi Selatan di wilayah maros. Banyak situs diketemukan di Gua-gua dan pemukiman, yang paling terkenal adalah Cabenge Leang Burung dan Ulu Leang.
        Kerajinan ini dicirikan oleh hasil kerajinan mikrolith, mata pisau dan mata panah (point), yang paling terkenal adalah mata panah Maros, yang pastinya digunakan sebagai kepala panah. Mikrolithikum ini biasanya muncul dalam bentuk geometrik, dalam bentuk bulan sabit ata giring-giring(trapeze). Dalam priode akhirnya, kultur ini menghasilkan belanga dan sebagian dari gua itu,seperti Ulu Leang, menghadirkan evolusi lengkap dari kerajinan ini.
KERAJINAN SAMPUNG JAWA
        Kerajinan ini dijelaskan keekeren, berasal dari sebuah gua yang bernama Guwa Lawa, yang terletak dengan desa Sampung di Jawa Tengah. Sebuah mata panah batu dan batu belah diketemukan di dalam gua in, bersama dengan benda-benda peninggalan lain yang terdiri dari penumbuk batu, sepatula-spatula tulang dan sebuah belium yang di haluskan. Penguburan tekuk, termasuk kerangka seorang bocah dengan sebuah kalung kerang, di anggap sebagai berasal dai kelompok Austro-Melaneia.
KERAJINAN TIMUR DAN FLORES
Material - material yang di gali dari gua-gua yang berlokasi di timur (Uai Bobo2) di perkirakan berasal dari 13.000 tahun lampau. Kebanyakan situs timur memperlihatkan bahwa situs-situs itu terus-menerus di huni sampai suatu periode Neolithikum yang di cirikan oleh kemunculan terlambat belanga. Situs ini menarik dalam kaitanya bahwa mereka bisa menunjukan bahwa biji pinang (di gunakan untuk bersirih) telah di gunakan 7000 tahun lampau.
v   Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum
§   Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)
§    Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.
§   Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
§   Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
§   Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
§   Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid
v   Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
§   Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan
§   Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,
§   Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
§   Pakaian dari kulit kayu
§   Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
§   Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
v   Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka
v   Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
v   Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
§   Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
§   Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
§   Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
§   Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
v   Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah. Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman logam.
        Berlawanan dengan Eropa, India an Cina, jaman perunggu dan besi tidak bisa di bedakan secara jelas di kepulauaan indo-melayu.
 Oleh karena itu penggunaan istilah-istilah “perunggu” atau “Logam” sama sekali takmemiliki arti Kronologis dan hanya mencerminkan suatu tataran tertentu dalam perkembangan Kultural dari masing – masing populasi asia tenggara. Untuk menyederhanakan dan member cri fase peralihan Rvolusi teknis ini, istilah kerajinan Paleometalik akan di gunakan.
        Dari beberapa artefak yang telah ukur usianya dengan layak,kelihatanya tekolog pengecoran logam yang pertama di asia tenggara di lakukan di indo-cina. Cara pengenalanya kepulauan ind-melayu tetap menjadi sebuah misteri, meskipun ada korelasi-koreasi antara difusi kerajinan ini dan pengenalan teknik-teknink pertanian dan anyam-menganyam yang baru.
D.  AJARAN BUDHA
        Telah menjadi keyakinan umum bahwa peyebaran ajaran Budha di asia Tenggara terjadi setelah konsili kaum Budha yang ke-3, yang diselenggarakan da patalipura(India Utara) dibawah perlindungan raja Mauryan, Asoka (268-233 SM). Menurut catatan-catatan yang ada , konsili ini, yang dipimpin oleh “Thera Monggaliputra Tissa”, mendorong ajaran-ajaran Budha dengan mengirimkan para biksu (para ‘Dhamma duta”)ke sembilan lokasi di luar India Utara. Dua dari mereka, “thera” Sona dan Uttara, dkirim ke “Suvarnablumi” (Burma bawah). Kericuhan besar antara komunitas-komunitas penganut Budha (“Sangha) tentang penafsiran ajaran-ajaranBudha juga terjadi dalam konsili ini. Pada masa itu ajaran Budha telah mencabang menjadi berbagai mazab, yang berbeda dalam banyak titik ajaran (diantaranya, perbedaan mereka terkait dengan keagungan para arahant, kemaha tahuan Budha dari masa penciptaan, jalur Bhodisattva, dll. ). Konsili itu berujung dengan adanya sebuah perpecahan historis dari komunitas penganut Budha menjadi dua mazhab yang berbeda: Hinayana (juga dikenal sebagai Theravada atau Hindu orthodoks) dan mazhab Mahayana.
        Kelihatannya bahwa pada abad 8 M, kemungkinan besar di bawah pengaruh dinasti pala dari Bengali, mazhab Mahayana mulai mempengaruhi dunia Melayu, kemungkinan untuk alasan-alasan politis dan sosial :
1)          Mahayana membolehkan pemujaan Budha sebagai sosok sesembahan, oleh karena itu memungkinkan pengintegrasian pemujaan nenek moyang, para dewa dan ruh-ruh.
2)          Para raja penganut Budha setelah kematian suka diakui dan dikenang sebagai Budhisatyva, yang memungkinkannya  untuk mengklaim setatus separoh dewa selama masanya berkuasa.
Pada saat yang sama ,sebuah bentuk esoteris dari ajaran Budha Mahayana yang bernama ajaran Tantra (atau ajaran Budha esoteris), mendapat angin diantara penguasa Melayu, mungkin elalui para pengem bara Cina yang melakukan perjalanan Cina antara Cina dan India. Ada banyak elemen-elemen ajaran Tantra yang terintegrasi dengan  ritual-ritual penganut Budha dan Siwaisme Indo Melayu, begitu juga dalam arsitektur candi-candi mereka(contoh-contoh termasuk nuansa-nuansa Tantrik pada kerajaan sriwijaya, layout candi Borobudur dan beberapa elemen arsitektur seperti bentuk berlian dari puncak candi utama Prambanan).
Kepopuleran ajaran Tantra kemungkinan besar terjadi karena hasil sampingan dari ritual-ritual magisnya, yang menghasilkan Sortileges dan simbol-simbil magis yang digunakan untuk menganugrai atau mengancam para bawahan atau vassal. Ritual-ritual ajaran Tantra juga menetapkan ikatan-ikatan antara para raja dan para hambanya yang penuh takhayul, yang memeungkinkan para raja untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar. Meskipun kebanyakan para raja mengikuti ajara Tantra Jalur Kanan, beberapa dari mereka terbukti menjadi pengkut ajaran Tanatra Jalur Kiri (sebagai contoh Adityavarman, terkadang digambarkan dalam bentuk Bairawa, sosok suci Budha yang berentuk seperti iblis).
 
E.  AJARAN HINDU
Apa yang dinamakan sebagai ajaran Hindu adalah sekelompok sistem keyakinan yang relatif terkini, berasal dari adaptas-adaptasi lokal dari keyakinan Veda sampai pada sistem-sistem keyakinan India kuno. Semua sistem keyakinan ini dikembangkan oleh para Brahmana sebaai reaksi atas perkembangan ajaran Budha. Dogma-dogma utama dari ajaran Hindu dikembangkan oleh dua epek besar (Maha Barata dan Ramayana), yang ditulis kira-kira pada awal kristen.
Ajaran hindu di Indo – melayu kira kira mengkuti pola perkembangan ajaran hindu di hindia: dari awal ajaran hindu sampai abad 7M, ajaran wisnu (pemujaan wisnu sebagai dewa trtinggi) menjadi ajaran yang dominan, kemudian dari abad ke 7, siwaisme (pemujaan siwa sebagai dewa tertinggi) menjadi lebih populer.
Ajaran siwa di anut oleh banyak pedagang seperti halnya ajaran budha, dan sebuah jaringan penmukiman penganut wisnu yang luas berdiri bedampingan pemukiman komunitas penganut budha di sepanjang pesisir kepulaauan Indo – Melayu (sebagai contoh,Di Melayu, kota kapur, taruma negara), adalah cukup masuk akal jika jaringan penganut wisnu dan budha saling bersaing, dan sementara adanya suatu kaitan antaara keduanya tak pernah terbukti, pnting utuk di catat bahwa perkembamgan ajaan siwa terjadi pada suatu masa di mana, mengikuti kejayaan kerajaan sriwijaya, jaringan penganut budah lebih berpengaruh dari pada penganut ajaran wisnu. Oleh kaena itu perkembangan ajaran swia bisa di lihat sebagai sebuah mekanisme pertahanan terhadap Exspasi ajaran Budha.
Padapuncaknya kita bisa mencatat bahwa siwaisme, seperti ajaran budha, juga akhirnya harus mengalah terhadap pengaruh ajaran tantra, terutama pada abad 13 dan 14 M.
F.  KERAJAAN - KERAJAAN HINDU DI  INDONESIA
a.       Kerajaan Kutai
Kerajaan Hindu tertu di Indonesia ditemukann d daerah Kutai, Kalimantan Timur. Prasasti – prasast yang di temukan tdak menyebutkan nama kerajaan oleh karena tu , para ahli kemudian menyebutnya kerajaan Kutai sesuai nama daerah penmuannya.
b.       Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu tertua kedua adalah kerajaan tarumanagara. Para ahli memperkuirakan kerajjan ni terdiri pada abad ke 5 M Setelah kerajaan kutai. Kerajaan tarumanagara diperkirakan terletak di sektar daerah bogor jawa barat. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah prasasti kerajaan itu yang berkebanyakan tersebar di daerah bogor.
c.       Kerajaan Bali
Kerajaan bali  hindu dan didirikan oleh raja-raja dari dynasty warmadewa.raja terkenal dari keraajaan bali adalah udayana warmadewa. Seteah ia meninggal digantikan oleh putranya yang bernama marakata, kemudian oleh anak wungsu
Putra mahkota udhayana yaitu erlangga, menjadi raja di pulau jawa, menggantikan mertuanya darmawangsasetelah terjadi peristiwa pralaya.
d.       Kerajaan Padjadjajaran
Kerajaan pajajaran adalah kerajjaan bercorak hindu , yang mula-mula berada d daerah bogor jawa barat. Dari bukti-bukti yang ada, pusat pemerintahan yang semula bernnama pakuan (bogor) kemudiann dipindahkan ke daerah kawali di daerah ciamis. Kerajaan ini mengalami kehancuraan disebabkan serangan dari kerajaan islam banten.
 
G.  KERAJAAN - KERAJAAN BUDHA DI  INDONESIA
a). Kerajaan Ho-Ling ( Kalingga )
      Kerajaan Ho-Ling terletak di daerah jawa tengah. Berdasarkan berita china, diperkirakan kerajaan ho-ling bercorak Budhisme dan berdiri sekitar abad ke 6 M.
b). Kerajaan Sriwijaya
      kerajaan sriwijaya bercorak budhisme. Berdasakan bukti – bukti berupa sejumlah prasasti maupun berita dari cina, letak kerajaan sriwijaya berada di muaratakus, daerah riau yaitu tepat pada pertemuan dua aliran sungai yatu sungai Kampar kanan dan sungai kampar kiri. Palembang yang di anggap banyak orang sebagai pusat kerajaan itu, kemungkinan baru berkembang di kemudan hari yang oleh para ahli dperkirakan berdiri sekitar abad ke 7 M.
        H.  KERAJAAN - KERAJAAN HINDU - BUDHA DI  INDONESIA
a) Kerajaan Mataram Kuno
      Kerajaan Mataram Kuno bercorak hindu buda. Kerjaan yang terletak di daerah jawa tengah tu kemungkian pernah diperintah oleh raja raja dari dynasty sailendra yang beragama budha dan raja raja dari dynasty sanjaya yang beragama hindu. Kerajaan Mataran berdieri pada abad k 8 M.
b) Kerajaan Madang Kemulan
      Pada masa pemerintahan Mpu Sindhok , pusat pemerntahan kerajaan Mataram Kuno di jawa tengah dipndahkan ke jawa timur dan diganti namanya menjadai kerajaan medang kamulan  yang bercorak hindu budha.
c) Kerajaan Kediri
      Kerajaan kediri bercorak hndu buda, merupakan kelanjutan  dari kerajaan medang kamulan. Pada tahun 1041, yakni pada masa pemerintahan airlangga, kerajaan kediri terbagi menjadi dua , menjadi kerajaan kedri (panjalu) dengan ibukota daha dan kerajaan  jenggala dengan ibukota kahuripan. Batasnya adalah gunung kawi dan sungai brantas. Kerajaan kediri diberikan kepada samarawijaya dan jenggala diberikan kepada garasakan.
      Dalam perkembangannya trjadi perang saudara yang berkkepanjangan antara kediri dan jenggala yang berakhr dengan runtuhnya kedua kerajaan itu.
d) Kerajaan Singosari
      Kerajaan Singosari bercorak hindu buda , didirikan oleh Ken Arok. Setelah mengalahkan raja teraakhir, kerajaan keddiri bernama kertajaya pada tahun 1222 di desa ganter.
      Pada masa pemerintahan kertanegara,kerajaan singosari mencapa puncak kebesarannya, tetapi tibatiba mengalami kehancuran kaarena diseerang oleh Jayakatwang, adipat dari kediri.
e) Kerajaan Majapahit
      Pada saat jayakatwang menyerang singosari, seorang menantu kertanegara bernama raden wijaya, berhasil melolosakan dri. Pada tahun 1293 , raden wijaya mendiirikan kerajaan baruu yaiutu krajaan majapahi.kerajaan in di anggap sebagai kerajaan hindu budha terbesa yang pernah tumbuh dan berkembang di indonesia. Kerajaan majapahit berpusat di Trowwulan jawa timur,mencapai pusat kerajaannya pada masa pemerintahan hayamwuruk dan gajahmada sebagai patihnya .
      Setelah Gajahmada dan hayamwuruk wafaat kebesaran majapahi tidak dapat dipertahankan oleh para penggantinya. Bahkan terjadi perang saudara berkepanjangan yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan itu.
I.  MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
      Masuknya pengaruh budaya dan agamaislam di indonesia dibawa oleh para pedagang. Pedagang pedagang itu berasal dari Arab, Persia, Hadlromaut, Mesir dan Gujarat. Selain  berdagang merwka juga giat menyiarkan agama yg di anutnya itu kepada pedagang-pedagang indonesia.mereka yang terpengaruh kemudian turut menyebarkan agama itu kepada masyarakat lainnya.
      Selain pedagang para ulama juga memegang peranan besar dalam usaha penyebarluasan agama dan budhaya islam. Berbagai cara di empuh antara lain melalui pendidikan dan perkainan . usaha – usaha keras yang diakukan terbukti berhasil sehingga mayoritas masyarakat indonesia menjadi penganut agama islam.
J.  KERAJAAN - KERAJAAN ISLAM DI  INDONESIA
      Sejarah menyatakan bahwasanya di antara faktor-faktor sebelum masuknya penjajah di indonesia telah tersebar pula agama islam melalui kerajaan – kerajaan Islam, yang  di antaranya :
a)      . Kerajaan Samudra Pasai
        Kerajaan samudra Pasai yang dikenal sebagai kearajaan islam pertama di indonesia terletak di sumatra bagian utara. Daerah ini menjadi kerajaan islam pertama karena di kunjungi banyak pedagang islam dari arab, mesir, persia, dan Gujarat. Secara geografis, samudra pasi memang strategis karena berdekatan dengan selat malaka.
      Berita samudra pasai sebagai kerajaan islam, mula-mula diperoleh dari marcopolo. Marcopolo adalah seoranag pedagang asal venesia(italia). Ia lsama tinggal di istana kaisar khubilaikhan di Cina. Pada tahun 1292 Marcopolo hendak kembali kenegara asalnya dan kapal yang ditumpanginya snggah di Perlak. Marcopolo mengatakan, masyarakat menganut agama Islam. Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa banyak pedagang islam dari gujarat dia menyiarkan agama islam.
      Dalam kunjungannya krtempat-tempat lainnya diujung utarasumatra, didapati bahwa penduduk terasebut belum menganut Islam. Samudra pasai menjadi kerajaan Islam pertama di Indonesia,beberapa waktu setelah kunjungan marcopolo.
b). Kerajaan Malaka
      Sebelum abad ke 15, Malaka hanya dikenal sebagai sebuah kampung nelanyan kumuh. Malaka mulai berubah sebagai tempat yang ramai dkunjungi para pedagang, setelah samudra pasai mengalami kemunduran.
      Raja pertama kerajaan malaka adalah Sultan Iskandar Syah. Tokoh ini semula bernama Taramisora. Ia adalah seorang bangsawan yang berasal dari Majapahit. Pada tahun 1390, ia menobatkan sebagai sultan. Pemerintahannya berlangsung hingga tahun 1413. Pada masa pemerintahannya, paramisora mengadakan hubungan persahabatan dan perdagangan dengan Cina.
c). Kerajaan Aceh
      setelah malaka di kuasai portugis,portugis pedagang – pedagang islam tidak lagi datang ke malaka. Adapun sebanya portugis di nilai licik, juga di malaka mulai sering timbul peeperangan. Sehingga para pedagang umumnya datang ke aceh. Daerah ini cepat mengalami perkembangan ebagai usat perdagangan penyebaran agama islam.
      Sebelumnya aceh termasuk daerah kekuasaan Pedir, tetapi berhasil melepaskan diri kemudian menjadi kerajaan besar.
      Kerajaan aceh berkembang setelah kerajaan samudra pasai mundur dan malaka di kuasai portugis. Aceh menjadi pusat perdagaangan baru, kemudian berkembang menjadi kerajaan an menjcapai puncaknya pada masa pemerintahan sultan Iskandar muda.
      Sultan terbesar kerajaan aceh adalah sultan iskandar muda (1607 - 1636). Sultan ini di kenal pula dengan sebutan Sulatan Marhum Mahkota Alam. Pada masa pemerintahanya banyak daerah yang d takhlukan sehingga daerah kekuasaan aceh bertambah luas. Iskandar Muda berusaha pula mengusir portugis di malaka tetapi tidak berhasil. Karena keberhasilanya memperluas derah kekuasaan aceh, ia di puja – puja dalam kitab Bustanus Sallatin.
d). Kerajaan Demak
      Kerajaan Demak  adalah kerajaan islam pertama di pulau jawa, menurut penulisan  sejarah  tradisonal jawa, kerajaan ini di dirikan sekitar tahun 1500 M oleh Raden Fatah, Raden Fatah adalah putra dari Majapahit yang terakhir (dari zaman sebelum Islam), Brawijaya V. Ibunya seorang cina. Tanpa sepengetahuan Raja Brawijaya putri cina itu diam diam menganut agama islam. Karena itu Raja Brawijara memberikan putri cina yang sebenarnya sedang mengandung kepada Penguasa Palembang. Di palembang putri cina itu Melahirkan seorang putra yang di panggil dengan nama Dimas. Setelah dewasa Dimas daatang ke majapahit atas  perantara Sunan Kudus. Dimas di angkat sebagai adipati Demak dengan nama Raden Fatah. Berawal dari situlah demak di rintis sebagai kerajaan islam.
PENGERTIAN JEJAK DALAM PERJALANAN SEJARAH
            Jejak sejarah didalam folklore, mitologi, legenda, upacara, berbagai lagu
daerah di Indonesia.
Jejak yang tidak sengaja Yaitu jejak yang ditinggalkan mereka yang mengalami kejaadian untuk diketahui tanpa memikirkan masa yang akan datang.
Jejak secara sengaja merupakan Jejak ditinggalkan untuk bahan informasi pewarisnya.
Jenis jejak masa lampau secara sengaja :
a. Jejak Ahistoris
b. Jejak Historis
c. Jejak non material (immaterial)
d. Jejak Material
e. Jejak Tertulis
Folklore secara lisan misalnya :
a. dongeng
b. mitos
c. legenda
d. lagu daerah serta
nilai norma dan tradisi yang diwariskan di dalam sejarah lisan Indonesia
mitologi yang ada jelas bukan hanya sekedar menceritakan suatu kejadian,
namun beberapa nilai yang dapat dipetik di antarany:
a. Nilai penghormatan kepda orang tua dan para leluhur
b. Nilai kesetiaan
c. Nilai kebersamaan dan persatuan
                   d. Nilai pengorbanan
                   e. tradisi sejarah mesarakat masa aksara
Identifikasi sejarah masyarakat daerah di Indonesia MELIPUTI:
a. menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan mendatang secara lebih bijaksana dan arif
b. memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah yang terjadi pada masa lalu.
c. Memberikan ilham kepada kita untuk melawat dan bersatu ke masa lampau
Klasifikasi perkembangan penulisan sejarah di Indonesia ADALAH:
a . Indonesia pada masa purba
keadaan Indonesia pada masa ini adalah menceritakan kehidupan manusia purba di Indonesia dari masa belum mengenal tulisan ,kehidupan di Indonesia,jenis-jenis manusia purba, pola hidup sampai situasi mengenai peradaban yang ada .
b. Indonesia masa kuno
Masa ini menceritakan keadaan kerajaan-kerajaan di Indonesia. Keadaan masa ini dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Berakhir sampai ada pengaruh Islam.
c. Indonesia zaman colonial
Zaman ini ditandai dengan masuknya budaya barat. Kehidupan kekuasaan barat di Indonesia. Pada masa ini agama Kristen mulai menyebar di Indonesia
d. zaman baru (nasional)
zaman ini ditandai dengan munculnya perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajah, kemerdekaan Indonesia serta masa mengisi kemerdekaan.
BAB   III
P E N U T U P
KESIMPULAN
Sejarah mencakup semua aspek kehidupan. Banyak nilai yang diwariskan masyarakat sebelum kita kepada kita sebagai masyarakat awam masa sekarang. Kemampuan berfikir masyarakat zaman dahulu selalu menganut system satu untuk semua,system itu perlu kita ikuti dengan cara menyempunakan system tersebut serta mengembangkanya.
Adanya kenyataan sejarah berupa arus besar pengaruh kebudayaan Indonesia, yaitu kebudayaan Hindu-Budha masa aksara dan kebudayaan kuno sebelum masa aksara telah mendorong lahirnya unsure budaya baru yang menjadi dasar atau landasan bagi terciptanya intergritas bangsa yang sebelumnya telah melewati proses atau tahap-tahap sejarah.
DAFTAR PUSTAKA
Munoz, Paul Michel. 2009. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan
       Indonesia.Yogyakarta:Mitra Abadi.
Pandiangan,Espina.2004. Pengetahuan Sosial   
      Sejarah.Jakarta:PT Piranti Darma Kalokatama.
LKS sejarah CV. GEMA NUSA
Buku sejarah KTSP penerbit PT. Grafindo Media Pratama
Historis of Indonesia
Indonesian Heritage, Media Center
Skiripsi pengantar kebudayaan Indonesia, Universitas Taruma
Negara

0 komentar:

Copyright © 2010 Jejak Sejarah | Design : Noyod.Com | Images: Moutonzare