SEJARAH INDONESIA SEBELUM KEDATANGAN PENJAJAH
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah selalu melekat pada kehidupan seseorang
. sejarah adalah pelajaran masa depan, pengambilan pelajaran untuk masa depan
yaitu pengambilan sisi positif dan membuang sisi negative nya. Sejarah pada
masing-masing individu pasti berbeda, menikuti perkembangan zaman bukan
mengikuti semuanya tetapi mengikuti perkembanganya. Pembuatan sejarah dimulai
dari nol besar hingga menjadi sesuatu yang berarti dari sebuah masalalu untuk
masa depan. Sejarah adalah melihat kebelakang untuk masa depan.
A. Latar Belakang Masalah
Proses perkembangan manusia dapat diketahuoi
melalui dusa aliran. Pertama,aliran ilmu ilmiah mengunakan nalar logika. Kedua
aliran ilmu agama yang seolah-olah nonsen (tidak bisa diterima logika secara
nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan. Penggabungan dua aliran tersebut
dapat diterima sehingga dengan pembuatan makalah ini saya en (tidak bisa
diterima logika secara nalar alamiah) melaiankan system kepercayaan.
Penggabungan dua aliran tersebut dapat diterima sehingga dengan pembuatan
makalah ini saya berharap penggabungan dua aliran dapat selesai dengan
sempurna.
B.
Rumusan Masalah
Ø
Apa itu sejarah?
Ø
Bagaimana sejarah Indonesia
sebelum kedatangan penjajah?
Ø
Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi sejarah Indonesia?
C.
Tujuan
Ø
Untuk mengetahui pengertian
sejarah.
Ø
Untuk mengetahui sejarah
Indonesia sebelum kedatangan penjajah.
Ø
Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi sejarah Indonesia.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEJARAH
Sejarah
Indonesia adalah suatu rentang waktu yang sangat panjang yang
dimulai sejak zaman prasejarah
berdasarkan penemuan "Manusia Jawa"
yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat
dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam
di Jawa dan Sumatera yang
terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial,
masuknya orang-orang Eropa
(terutama Belanda) yang
menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad
antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era
Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta
Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Secara geologi,
wilayah Indonesia modern (untuk kemudahan, selanjutnya disebut Nusantara)
merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng
Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik
(lihat artikel Geologi
Indonesia). Kepulauan Indonesia seperti
yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar
10.000 tahun yang lalu.
Pada masa Pleistosen, ketika masih
terhubung dengan Asia Daratan, masuklah
pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah
fosil-fosil Homo erectus
manusia Jawa dari masa 2 juta
hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo floresiensis)[1] di Liang Bua, Flores,
membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.[2]
Homo sapiens
pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati
jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan
pada sekitar 60 000 sampai 70 000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua
dan Australia.[3] Mereka, yang berfenotipe kulit gelap dan
rambut ikal rapat, menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia (termasuk Papua)
sekarang dan membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum).
B. PRASEJARAH
Secara umum
kepulauan Indo-Melayu memiliki dua tipe populasi: yang pertama
bermukim dibagian timur kepulauan dan papua,sementara yang lain dibagian barat
kepulauan dan semenanjung Malaysia.
Meskipun tipe yang pertama terkait
dengan keturunan Melanesia dan kaum Aborigin Australia,tipe yang kedua memperlihatkan
cirri-ciri fisik yang serupa dengan populasi Asia Tenggara daratan. Satutujuan
dari bab ini adalah membahas alas an terjadinya pembagian ini.
Keyakinan umum para antropolog adalah
para hominid berevolusi dari Ardipitecus
ramidus,
Suatu
moyang Afrika dari Australopitekus.
Sekitar empat juta tahun lampau, terbukanya celah lembah Afrika membentuk lahan
yang lebih kering dan kurang berhutan diwilayah Afrika timur, Ardipithecus ramidus bermukim pada
wilayah baru yang lebih menyenangkan ini dan berkembang perlahan menjadi
hominid yang meyebar ke seluruh dunia, sementara mereka yang tetap tinggal di hutan yang berada di bagian
barat celah lembah berevolusi kedalam cabang
primate sipanse.
Meskipun sangat mumkin bahwa hominid
menyebar disemua wilayah Asia Tenggara,
fosil-fosil tertua sementara ini hanya diketemukan di Jawa dan Cina. Dari semua ini, yang paling terkenal
adalah fosil Meganthropus dan Pithecantropus Erektus
[juga dikenal sebagai
Manusia Jawa] yang termasuk subspecies Homo erektus . Fosil
ini diketemukan pada 1891 di situs trinil [Jawa Timur] oleh Eugene Dubois.
Situs sangiran, berlokasi di sebuah anak
sungai Bengawan Solo,Jawa Timur, menawarkan cadangan fosil manusia yang sangat
hebat. Lembah tersebut, yang telah digerus oleh erosi Sungai Cemoro menghadirkan strata sedimen
yang melingkupi priode Pliocene dan
Holocene. Sendimen-sendimen mengandung fosil-fosil hominid paling awal yang diketemukan di Jawa,
juga beberapa macam peralatan hidup.
Analisis karbon dari tulang-tulang fosil ini menunjukkan bahwa situs tersebut
telah dihuni antara 1.7 dan 0.5 tahun lampau.
Fosil yang termuda ditengarai berumur kurang
lebih 150.000 tahun dan mewakili suatu
bentuk evolusi dari Homo erectus, juga dikenal sebagai Manusia Solo. Peralatan dari batu yang
diperkirakan peralatan para Homo erectus
ini diketemukan di situs Sambungmacan dan ngandong.
Banyak peralatan dari batu juga diangkat
dari situs-situs fosil lainnya. Pada 1930-an, R Von Koenigswald menemukan
artifak batu dalam jumlahbesar didaerah Sungai Bengawan Solo Hulu,yang telah
digolongkan termasuk dalam suatu kebudayaan Paleolitikum, dikenal sebagai
barang-barang kerajinan Pacitan.
Barang-barang ini bisa ditelusuri
berasal dari periode Pleistocene akhir [kira-kira 50.000 tahun lampau] dan mendukung bukti bahwa adanya suatu
populasi local, fosil yang diketemukan di Wajak [manusia Wajak] dianggap
subspecies dari Homo sapiens. Situs-situs
lain menunjukkan bukti bahwa barang-barang ini diketemukan merata diseluruh
Asia Tenggara,Cina dan India.
Selama priode Paleolithikum, Secara Kasar kita
bisa membedakan dua budaya melalui tipe
peralatan yang mereka gunakan:
1)
Budaya Kapak Batu belah [flake].
2)
Budaya Kapak Tangan.
Barang-barang ini dianggap sebagai suatu variasi lanjut
dari hasil-hasil kerajinan Hoabinhian. Situs-situs bacsonian baru diketemukan
di Vietnam dan dicirikan suatu proporsi yang besar dari peralatan yang diasah (edge-ground
tools). Kebudayaan ini menandai suatu transisi antara Paleolithikum dan awal
budaya Neolithikum lokal.
KERAJINAN BATU DAN BATU BELAH LANJUT(LATER PEBBLE AND
FLAKE INDUSTRIES)
Kerajinan
ini yang berkembang di kepulauan Indo-Melayu dilar wilayah exspansi Hoabinhian,
dicirikan oleh peralatan-peralatan batu smua bentuk yang sederhana tanpa
disertai keteraturan apapun. Mereke di bagi menjadi kedalam banyak sub
kerajinan.
KERAJINAN NIAH
Gua Niah di
Sarawak mewakili situs yang paling menarik dari kerajinan batu dan batu belah.
Gua-gua ini secara berkesinambungan telah lama sekali menjadi hunian manusia,
dari kira-kira 40.000 SM sampai 2.000 tahun yang lampau, dan alasan ini Gua-gua
itu dieksplorasi secara mendalam oleh arkeolog antara tahun 1954 dan 1967.
Kerajinan
Niah terutama terdiri dari peralata-peralatan yang terbuat dari batuan yang
berbutiran kasar tanpa memiliki bentuk-bentuk inti yang koheren,seperti halnya
spatula-spatula dan mata panah yang terbuat dari taring atau tulang mamalia
yang panjang. Peralatan lain yang terdiri dari penumbuk batu dankapak-kapak
batu asah(edge-ground pebble axes).
Fosil tertua
diketemukan di Niah adalah sebuah tengkorak yang berumur 40.000 tahun. Tengkorak
tersebut dikubur dengan tulang-tulang lain dibawah sebuah batu besar . Kuburan
yang ada menunjukkan posisi kerangka yang ditekuk seperti umumnya, dengan
perkecualian beberapa buah yang duduk.
KERAJINAN TINGKAYU
Nama dari
kerajinan ini diambil dari nama danau Tingkayu di Sabah timur. Semua situsnya
berada dekat garis pinggir kuno dari danau ini, sebelum pada 18.000 tahun yang
lalu terkuras oleh sebuah sungai.Kerajinan Tingkanyu dicirikan oleh
peralatan-peralatan batu yang dibuat dalam bentuk seperti pisau-pisau wali yang
memiliki bentuk-bentuk meruncing, yang memperlihatkan suatu tingkat ketrampilan
yang hebat.
KERAJINAN TOALI
Kerajinan
Toali, yang muncul kurang lebih
8000 tahun lampau, terletak di Sulawesi Selatan di
wilayah maros. Banyak situs diketemukan di Gua-gua dan pemukiman, yang paling
terkenal adalah Cabenge Leang Burung dan Ulu Leang.
Kerajinan
ini dicirikan oleh hasil kerajinan mikrolith, mata pisau dan mata panah
(point), yang paling terkenal adalah mata panah Maros, yang pastinya digunakan
sebagai kepala panah. Mikrolithikum ini biasanya muncul dalam bentuk geometrik,
dalam bentuk bulan sabit ata giring-giring(trapeze). Dalam priode akhirnya,
kultur ini menghasilkan belanga dan sebagian dari gua itu,seperti Ulu Leang, menghadirkan
evolusi lengkap dari kerajinan ini.
KERAJINAN SAMPUNG JAWA
Kerajinan
ini dijelaskan keekeren, berasal dari sebuah gua yang bernama Guwa Lawa, yang
terletak dengan desa Sampung di Jawa Tengah. Sebuah mata panah batu dan batu
belah diketemukan di dalam gua in, bersama dengan benda-benda peninggalan lain
yang terdiri dari penumbuk batu, sepatula-spatula tulang dan sebuah belium yang
di haluskan. Penguburan tekuk, termasuk kerangka seorang bocah dengan sebuah
kalung kerang, di anggap sebagai berasal dai kelompok Austro-Melaneia.
KERAJINAN TIMUR DAN FLORES
Material - material yang di gali dari gua-gua yang
berlokasi di timur (Uai Bobo2) di perkirakan berasal dari 13.000 tahun lampau.
Kebanyakan situs timur memperlihatkan bahwa situs-situs itu terus-menerus di
huni sampai suatu periode Neolithikum yang di cirikan oleh kemunculan terlambat
belanga. Situs ini menarik dalam kaitanya bahwa mereka bisa menunjukan bahwa
biji pinang (di gunakan untuk bersirih) telah di gunakan 7000 tahun lampau.
v
Zaman Batu Tengah
1. Ciri zaman Mesolithikum
§ Nomaden dan masih melakukan
food gathering (mengumpulkan makanan)
§ Alat-alat yang
dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan
alat-alat batu kasar.
§ Ditemukannya bukit-bukit
kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)
§ Alat-alat zaman
mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte)
Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.
§ Alat-alat diatas banyak ditemukan
di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.
§ Alat-alat kebudayaan
Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris
Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak
persegi dan alat-alat dari tulang.
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum
a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam
dari Kjoken Mondinger)
b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)
c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari
Abris Saus Roche)
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum
adalah bangsa Papua--Melanosoid
v
Zaman Batu Muda
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum)
adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus
dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
§ Kapak persegi, misalnya
beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan
§ Kapak batu (kapak persegi
berleher) dari Minahasa,
§ Perhiasan (gelang dan
kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,
§ Pakaian dari kulit kayu
§ Tembikar (periuk belaga)
ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)
§ Manusia pendukung
Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)
v
Zaman Batu Besar
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum.
Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun
untuk pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat
meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari
batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu: simbol untuk
mengungkapkan kepercayaan mereka
v
Zaman Logam
Pada zaman Logam orang sudah dapat membuat
alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal
teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Teknik
pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu yang disebut bivalve
dan dengan cetakan tanah liat dan lilin yang disebut a cire perdue. Periode ini
juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi
yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman logam ini dibagi atas:
v
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu atau yang disebut juga
dengan kebudayaan Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah
dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga
diperoleh logam yang lebih keras.
Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
§ Kapak Corong (Kapak
perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan,
Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian
§ Nekara Perunggu (Moko)
sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali,
Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
§ Benjana Perunggu ditemukan
di Madura dan Sumatera.
§ Arca Perunggu ditemukan di
Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
v
Zaman Besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi
dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan
besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur
besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
a. Mata Kapak bertungkai kayu
b. Mata Pisau
c. Mata Sabit
d. Mata Pedang
e. Cangkul
Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul
(Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur) Zaman logam di
Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga
disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam
jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan
alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah. Antara zaman neolitikum dan zaman
logam telah berkembang kebudayaan megalitikum, yaitu kebudayaan yang
menggunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan
megalitikum justru pada zaman logam.
Berlawanan
dengan Eropa, India an Cina, jaman perunggu dan besi tidak bisa di bedakan
secara jelas di kepulauaan indo-melayu.
Oleh karena itu
penggunaan istilah-istilah “perunggu” atau “Logam” sama sekali takmemiliki arti
Kronologis dan hanya mencerminkan suatu tataran tertentu dalam perkembangan
Kultural dari masing – masing populasi asia tenggara. Untuk menyederhanakan dan
member cri fase peralihan Rvolusi teknis ini, istilah kerajinan Paleometalik
akan di gunakan.
Dari
beberapa artefak yang telah ukur usianya dengan layak,kelihatanya tekolog
pengecoran logam yang pertama di asia tenggara di lakukan di indo-cina. Cara
pengenalanya kepulauan ind-melayu tetap menjadi sebuah misteri, meskipun ada
korelasi-koreasi antara difusi kerajinan ini dan pengenalan teknik-teknink
pertanian dan anyam-menganyam yang baru.
D. AJARAN BUDHA
Telah menjadi
keyakinan umum bahwa peyebaran ajaran Budha di asia Tenggara terjadi setelah
konsili kaum Budha yang ke-3, yang diselenggarakan da patalipura(India Utara)
dibawah perlindungan raja Mauryan, Asoka (268-233 SM). Menurut catatan-catatan
yang ada , konsili ini, yang dipimpin oleh “Thera Monggaliputra Tissa”,
mendorong ajaran-ajaran Budha dengan mengirimkan para biksu (para ‘Dhamma
duta”)ke sembilan lokasi di luar India Utara. Dua dari mereka, “thera” Sona dan
Uttara, dkirim ke “Suvarnablumi” (Burma bawah). Kericuhan besar antara
komunitas-komunitas penganut Budha (“Sangha) tentang penafsiran
ajaran-ajaranBudha juga terjadi dalam konsili ini. Pada masa itu ajaran Budha
telah mencabang menjadi berbagai mazab, yang berbeda dalam banyak titik ajaran
(diantaranya, perbedaan mereka terkait dengan keagungan para arahant, kemaha
tahuan Budha dari masa penciptaan, jalur Bhodisattva, dll. ). Konsili itu
berujung dengan adanya sebuah perpecahan historis dari komunitas penganut Budha
menjadi dua mazhab yang berbeda: Hinayana (juga dikenal sebagai Theravada atau
Hindu orthodoks) dan mazhab Mahayana.
Kelihatannya
bahwa pada abad 8 M, kemungkinan besar di bawah pengaruh dinasti pala dari
Bengali, mazhab Mahayana mulai mempengaruhi dunia Melayu, kemungkinan untuk
alasan-alasan politis dan sosial :
1)
Mahayana
membolehkan pemujaan Budha sebagai sosok sesembahan, oleh karena itu
memungkinkan pengintegrasian pemujaan nenek moyang, para dewa dan ruh-ruh.
2)
Para
raja penganut Budha setelah kematian suka diakui dan dikenang sebagai Budhisatyva,
yang memungkinkannya untuk mengklaim
setatus separoh dewa selama masanya berkuasa.
Pada saat yang sama ,sebuah bentuk esoteris dari ajaran
Budha Mahayana yang bernama ajaran Tantra (atau ajaran Budha esoteris),
mendapat angin diantara penguasa Melayu, mungkin elalui para pengem bara Cina
yang melakukan perjalanan Cina antara Cina dan India. Ada banyak elemen-elemen
ajaran Tantra yang terintegrasi dengan
ritual-ritual penganut Budha dan Siwaisme Indo Melayu, begitu juga dalam
arsitektur candi-candi mereka(contoh-contoh termasuk nuansa-nuansa Tantrik pada
kerajaan sriwijaya, layout candi Borobudur dan beberapa elemen arsitektur
seperti bentuk berlian dari puncak candi utama Prambanan).
Kepopuleran ajaran Tantra kemungkinan besar terjadi
karena hasil sampingan dari ritual-ritual magisnya, yang menghasilkan
Sortileges dan simbol-simbil magis yang digunakan untuk menganugrai atau
mengancam para bawahan atau vassal. Ritual-ritual ajaran Tantra juga menetapkan
ikatan-ikatan antara para raja dan para hambanya yang penuh takhayul, yang
memeungkinkan para raja untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar. Meskipun
kebanyakan para raja mengikuti ajara Tantra Jalur Kanan, beberapa dari mereka
terbukti menjadi pengkut ajaran Tanatra Jalur Kiri (sebagai contoh
Adityavarman, terkadang digambarkan dalam bentuk Bairawa, sosok suci Budha yang
berentuk seperti iblis).
E. AJARAN HINDU
Apa yang dinamakan sebagai ajaran Hindu adalah sekelompok
sistem keyakinan yang relatif terkini, berasal dari adaptas-adaptasi lokal dari
keyakinan Veda sampai pada sistem-sistem keyakinan India kuno. Semua sistem
keyakinan ini dikembangkan oleh para Brahmana sebaai reaksi atas perkembangan
ajaran Budha. Dogma-dogma utama dari ajaran Hindu dikembangkan oleh dua epek
besar (Maha Barata dan Ramayana), yang ditulis kira-kira pada awal kristen.
Ajaran hindu di Indo – melayu kira kira mengkuti pola
perkembangan ajaran hindu di hindia: dari awal ajaran hindu sampai abad 7M,
ajaran wisnu (pemujaan wisnu sebagai dewa trtinggi) menjadi ajaran yang
dominan, kemudian dari abad ke 7, siwaisme (pemujaan siwa sebagai dewa
tertinggi) menjadi lebih populer.
Ajaran siwa di anut oleh banyak pedagang seperti halnya
ajaran budha, dan sebuah jaringan penmukiman penganut wisnu yang luas berdiri
bedampingan pemukiman komunitas penganut budha di sepanjang pesisir kepulaauan
Indo – Melayu (sebagai contoh,Di Melayu, kota kapur, taruma negara), adalah
cukup masuk akal jika jaringan penganut wisnu dan budha saling bersaing, dan
sementara adanya suatu kaitan antaara keduanya tak pernah terbukti, pnting utuk
di catat bahwa perkembamgan ajaan siwa terjadi pada suatu masa di mana,
mengikuti kejayaan kerajaan sriwijaya, jaringan penganut budah lebih
berpengaruh dari pada penganut ajaran wisnu. Oleh kaena itu perkembangan ajaran
swia bisa di lihat sebagai sebuah mekanisme pertahanan terhadap Exspasi ajaran
Budha.
Padapuncaknya kita bisa mencatat bahwa siwaisme, seperti
ajaran budha, juga akhirnya harus mengalah terhadap pengaruh ajaran tantra,
terutama pada abad 13 dan 14 M.
F. KERAJAAN -
KERAJAAN HINDU DI INDONESIA
a.
Kerajaan Kutai
Kerajaan Hindu tertu di Indonesia ditemukann d daerah
Kutai, Kalimantan Timur. Prasasti – prasast yang di temukan tdak menyebutkan
nama kerajaan oleh karena tu , para ahli kemudian menyebutnya kerajaan Kutai
sesuai nama daerah penmuannya.
b.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu tertua kedua adalah kerajaan tarumanagara.
Para ahli memperkuirakan kerajjan ni terdiri pada abad ke 5 M Setelah kerajaan
kutai. Kerajaan tarumanagara diperkirakan terletak di sektar daerah bogor jawa
barat. Perkiraan ini didasarkan pada jumlah prasasti kerajaan itu yang
berkebanyakan tersebar di daerah bogor.
c.
Kerajaan Bali
Kerajaan bali
hindu dan didirikan oleh raja-raja dari dynasty warmadewa.raja terkenal
dari keraajaan bali adalah udayana warmadewa. Seteah ia meninggal digantikan
oleh putranya yang bernama marakata, kemudian oleh anak wungsu
Putra mahkota udhayana yaitu erlangga, menjadi raja di
pulau jawa, menggantikan mertuanya darmawangsasetelah terjadi peristiwa
pralaya.
d.
Kerajaan Padjadjajaran
Kerajaan pajajaran adalah kerajjaan bercorak hindu , yang
mula-mula berada d daerah bogor jawa barat. Dari bukti-bukti yang ada, pusat
pemerintahan yang semula bernnama pakuan (bogor) kemudiann dipindahkan ke
daerah kawali di daerah ciamis. Kerajaan ini mengalami kehancuraan disebabkan
serangan dari kerajaan islam banten.
G. KERAJAAN -
KERAJAAN BUDHA DI INDONESIA
a). Kerajaan Ho-Ling ( Kalingga )
Kerajaan
Ho-Ling terletak di daerah jawa tengah. Berdasarkan berita china, diperkirakan
kerajaan ho-ling bercorak Budhisme dan berdiri sekitar abad ke 6 M.
b). Kerajaan Sriwijaya
kerajaan
sriwijaya bercorak budhisme. Berdasakan bukti – bukti berupa sejumlah prasasti
maupun berita dari cina, letak kerajaan sriwijaya berada di muaratakus, daerah
riau yaitu tepat pada pertemuan dua aliran sungai yatu sungai Kampar kanan dan
sungai kampar kiri. Palembang yang di anggap banyak orang sebagai pusat
kerajaan itu, kemungkinan baru berkembang di kemudan hari yang oleh para ahli
dperkirakan berdiri sekitar abad ke 7 M.
H. KERAJAAN - KERAJAAN HINDU - BUDHA DI INDONESIA
a) Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan
Mataram Kuno bercorak hindu buda. Kerjaan yang terletak di daerah jawa tengah
tu kemungkian pernah diperintah oleh raja raja dari dynasty sailendra yang
beragama budha dan raja raja dari dynasty sanjaya yang beragama hindu. Kerajaan
Mataran berdieri pada abad k 8 M.
b) Kerajaan Madang Kemulan
Pada masa
pemerintahan Mpu Sindhok , pusat pemerntahan kerajaan Mataram Kuno di jawa
tengah dipndahkan ke jawa timur dan diganti namanya menjadai kerajaan medang
kamulan yang bercorak hindu budha.
c) Kerajaan Kediri
Kerajaan
kediri bercorak hndu buda, merupakan kelanjutan
dari kerajaan medang kamulan. Pada tahun 1041, yakni pada masa
pemerintahan airlangga, kerajaan kediri terbagi menjadi dua , menjadi kerajaan
kedri (panjalu) dengan ibukota daha dan kerajaan jenggala dengan ibukota kahuripan. Batasnya
adalah gunung kawi dan sungai brantas. Kerajaan kediri diberikan kepada
samarawijaya dan jenggala diberikan kepada garasakan.
Dalam
perkembangannya trjadi perang saudara yang berkkepanjangan antara kediri dan
jenggala yang berakhr dengan runtuhnya kedua kerajaan itu.
d) Kerajaan Singosari
Kerajaan
Singosari bercorak hindu buda , didirikan oleh Ken Arok. Setelah mengalahkan
raja teraakhir, kerajaan keddiri bernama kertajaya pada tahun 1222 di desa
ganter.
Pada masa
pemerintahan kertanegara,kerajaan singosari mencapa puncak kebesarannya, tetapi
tibatiba mengalami kehancuran kaarena diseerang oleh Jayakatwang, adipat dari
kediri.
e) Kerajaan Majapahit
Pada saat
jayakatwang menyerang singosari, seorang menantu kertanegara bernama raden
wijaya, berhasil melolosakan dri. Pada tahun 1293 , raden wijaya mendiirikan
kerajaan baruu yaiutu krajaan majapahi.kerajaan in di anggap sebagai kerajaan
hindu budha terbesa yang pernah tumbuh dan berkembang di indonesia. Kerajaan
majapahit berpusat di Trowwulan jawa timur,mencapai pusat kerajaannya pada masa
pemerintahan hayamwuruk dan gajahmada sebagai patihnya .
Setelah
Gajahmada dan hayamwuruk wafaat kebesaran majapahi tidak dapat dipertahankan
oleh para penggantinya. Bahkan terjadi perang saudara berkepanjangan yang
mengakibatkan runtuhnya kerajaan itu.
I. MASUKNYA ISLAM
DI INDONESIA
Masuknya
pengaruh budaya dan agamaislam di indonesia dibawa oleh para pedagang. Pedagang
pedagang itu berasal dari Arab, Persia, Hadlromaut, Mesir dan Gujarat.
Selain berdagang merwka juga giat
menyiarkan agama yg di anutnya itu kepada pedagang-pedagang indonesia.mereka
yang terpengaruh kemudian turut menyebarkan agama itu kepada masyarakat
lainnya.
Selain
pedagang para ulama juga memegang peranan besar dalam usaha penyebarluasan
agama dan budhaya islam. Berbagai cara di empuh antara lain melalui pendidikan
dan perkainan . usaha – usaha keras yang diakukan terbukti berhasil sehingga
mayoritas masyarakat indonesia menjadi penganut agama islam.
J. KERAJAAN -
KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
Sejarah
menyatakan bahwasanya di antara faktor-faktor sebelum masuknya penjajah di
indonesia telah tersebar pula agama islam melalui kerajaan – kerajaan Islam,
yang di antaranya :
a)
.
Kerajaan Samudra Pasai
Kerajaan
samudra Pasai yang dikenal sebagai kearajaan islam pertama di indonesia
terletak di sumatra bagian utara. Daerah ini menjadi kerajaan islam pertama
karena di kunjungi banyak pedagang islam dari arab, mesir, persia, dan Gujarat.
Secara geografis, samudra pasi memang strategis karena berdekatan dengan selat
malaka.
Berita samudra
pasai sebagai kerajaan islam, mula-mula diperoleh dari marcopolo. Marcopolo
adalah seoranag pedagang asal venesia(italia). Ia lsama tinggal di istana
kaisar khubilaikhan di Cina. Pada tahun 1292 Marcopolo hendak kembali kenegara
asalnya dan kapal yang ditumpanginya snggah di Perlak. Marcopolo mengatakan,
masyarakat menganut agama Islam. Selanjutnya ia juga mengatakan bahwa banyak
pedagang islam dari gujarat dia menyiarkan agama islam.
Dalam
kunjungannya krtempat-tempat lainnya diujung utarasumatra, didapati bahwa
penduduk terasebut belum menganut Islam. Samudra pasai menjadi kerajaan Islam
pertama di Indonesia,beberapa waktu setelah kunjungan marcopolo.
b). Kerajaan Malaka
Sebelum abad
ke 15, Malaka hanya dikenal sebagai sebuah kampung nelanyan kumuh. Malaka mulai
berubah sebagai tempat yang ramai dkunjungi para pedagang, setelah samudra
pasai mengalami kemunduran.
Raja pertama
kerajaan malaka adalah Sultan Iskandar Syah. Tokoh ini semula bernama
Taramisora. Ia adalah seorang bangsawan yang berasal dari Majapahit. Pada tahun
1390, ia menobatkan sebagai sultan. Pemerintahannya berlangsung hingga tahun
1413. Pada masa pemerintahannya, paramisora mengadakan hubungan persahabatan
dan perdagangan dengan Cina.
c). Kerajaan Aceh
setelah malaka
di kuasai portugis,portugis pedagang – pedagang islam tidak lagi datang ke
malaka. Adapun sebanya portugis di nilai licik, juga di malaka mulai sering
timbul peeperangan. Sehingga para pedagang umumnya datang ke aceh. Daerah ini
cepat mengalami perkembangan ebagai usat perdagangan penyebaran agama islam.
Sebelumnya
aceh termasuk daerah kekuasaan Pedir, tetapi berhasil melepaskan diri kemudian
menjadi kerajaan besar.
Kerajaan aceh
berkembang setelah kerajaan samudra pasai mundur dan malaka di kuasai portugis.
Aceh menjadi pusat perdagaangan baru, kemudian berkembang menjadi kerajaan an
menjcapai puncaknya pada masa pemerintahan sultan Iskandar muda.
Sultan
terbesar kerajaan aceh adalah sultan iskandar muda (1607 - 1636). Sultan ini di
kenal pula dengan sebutan Sulatan Marhum Mahkota Alam. Pada masa pemerintahanya
banyak daerah yang d takhlukan sehingga daerah kekuasaan aceh bertambah luas.
Iskandar Muda berusaha pula mengusir portugis di malaka tetapi tidak berhasil.
Karena keberhasilanya memperluas derah kekuasaan aceh, ia di puja – puja dalam
kitab Bustanus Sallatin.
d). Kerajaan Demak
Kerajaan
Demak adalah kerajaan islam pertama di
pulau jawa, menurut penulisan
sejarah tradisonal jawa, kerajaan
ini di dirikan sekitar tahun 1500 M oleh Raden Fatah, Raden Fatah adalah putra
dari Majapahit yang terakhir (dari zaman sebelum Islam), Brawijaya V. Ibunya
seorang cina. Tanpa sepengetahuan Raja Brawijaya putri cina itu diam diam
menganut agama islam. Karena itu Raja Brawijara memberikan putri cina yang
sebenarnya sedang mengandung kepada Penguasa Palembang. Di palembang putri cina
itu Melahirkan seorang putra yang di panggil dengan nama Dimas. Setelah dewasa
Dimas daatang ke majapahit atas perantara
Sunan Kudus. Dimas di angkat sebagai adipati Demak dengan nama Raden Fatah.
Berawal dari situlah demak di rintis sebagai kerajaan islam.
PENGERTIAN JEJAK DALAM PERJALANAN SEJARAH
Jejak sejarah didalam folklore,
mitologi, legenda, upacara, berbagai lagu
daerah di Indonesia.
Jejak yang tidak sengaja Yaitu jejak
yang ditinggalkan mereka yang mengalami kejaadian untuk diketahui tanpa
memikirkan masa yang akan datang.
Jejak secara sengaja merupakan Jejak ditinggalkan untuk bahan
informasi pewarisnya.
Jenis jejak masa lampau secara sengaja :
a. Jejak Ahistoris
b. Jejak Historis
c. Jejak non material
(immaterial)
d. Jejak Material
e. Jejak Tertulis
Folklore secara lisan misalnya :
a. dongeng
b. mitos
c. legenda
d. lagu daerah
serta
nilai norma dan tradisi yang diwariskan di dalam sejarah lisan Indonesia
mitologi yang ada jelas bukan hanya sekedar menceritakan suatu kejadian,
namun beberapa nilai yang dapat dipetik di
antarany:
a. Nilai penghormatan kepda
orang tua dan para leluhur
b. Nilai kesetiaan
c. Nilai kebersamaan dan
persatuan
d. Nilai pengorbanan
e. tradisi sejarah
mesarakat masa aksara
Identifikasi
sejarah masyarakat daerah di
Indonesia MELIPUTI:
a. menentukan langkah-langkah hidup pada masa kini dan
mendatang secara lebih bijaksana dan arif
b. memberikan sejumlah pengetahuan mengenai berbagai kisah
yang terjadi pada masa lalu.
c. Memberikan ilham kepada kita untuk melawat dan bersatu
ke masa lampau
Klasifikasi
perkembangan penulisan sejarah di Indonesia ADALAH:
a . Indonesia pada masa purba
keadaan Indonesia pada masa ini adalah menceritakan
kehidupan manusia purba di Indonesia dari masa belum mengenal tulisan
,kehidupan di Indonesia,jenis-jenis manusia purba, pola hidup sampai situasi
mengenai peradaban yang ada .
b. Indonesia masa kuno
Masa ini menceritakan keadaan kerajaan-kerajaan di
Indonesia. Keadaan masa ini dipengaruhi kebudayaan Hindu-Budha. Berakhir sampai
ada pengaruh Islam.
c. Indonesia zaman colonial
Zaman ini ditandai dengan masuknya budaya barat. Kehidupan
kekuasaan barat di Indonesia. Pada masa ini agama Kristen mulai menyebar di
Indonesia
d. zaman baru (nasional)
zaman ini ditandai dengan munculnya perlawanan rakyat
Indonesia melawan penjajah, kemerdekaan Indonesia serta masa mengisi
kemerdekaan.
BAB III
P E N U T
U P
KESIMPULAN
Sejarah mencakup semua aspek kehidupan. Banyak nilai yang
diwariskan masyarakat sebelum kita kepada kita sebagai masyarakat awam masa
sekarang. Kemampuan berfikir masyarakat zaman dahulu selalu menganut system
satu untuk semua,system itu perlu kita ikuti dengan cara menyempunakan system
tersebut serta mengembangkanya.
Adanya kenyataan sejarah berupa arus besar pengaruh
kebudayaan Indonesia, yaitu kebudayaan Hindu-Budha masa aksara dan kebudayaan
kuno sebelum masa aksara telah mendorong lahirnya unsure budaya baru yang
menjadi dasar atau landasan bagi terciptanya intergritas bangsa yang sebelumnya
telah melewati proses atau tahap-tahap sejarah.
DAFTAR PUSTAKA
Munoz, Paul Michel. 2009. Kerajaan-kerajaan Awal Kepulauan
Indonesia.Yogyakarta:Mitra Abadi.
Pandiangan,Espina.2004. Pengetahuan Sosial
Sejarah.Jakarta:PT Piranti Darma Kalokatama.
LKS sejarah CV. GEMA NUSA
Buku sejarah KTSP penerbit PT. Grafindo
Media Pratama
Historis of Indonesia
Indonesian Heritage, Media Center
Skiripsi pengantar kebudayaan Indonesia,
Universitas Taruma
Negara
0 komentar:
Posting Komentar